Senin, 24 Desember 2012

Surprising Problem


Temen-temen, berikut adalah masalah yang sederhana dengan solusi yang bahkan lebih simpel. Namun kebanyakan siswa akan mendatangkan masalah ini dengan lebih rumit. Kenapa? Karena secara psikologis mereka melihat masalah ini dengan cara tradisional. Setelah gue sajikan masalah ini, perbolehkan saja siswa dengan cara apa pun sebelum kamu jelaskan simpler solution ini :D . Dan kecamkan ya!!! jangan paksa mereka untuk menggunakan cara yang elegan. Cobalah dengan masalah dirimu sendiri dan lihat apakah anda termasuk kelompok "majority-solvers" kah?

sebuah penyisihan tunggal (dimana sekali kalah dianggap eliminasi) kejuaran bola basket memiliki 25 tim yang berkompetisi. Berapa banyak pertandingan yang harus dimainkan hingga mencapai satu tim yang menjuarai kompetisi?

Biasanya "majority-solvers" akan memulainya dengan mensimulasikan turnamen dengan membuat dua grup yang terdiri dari 12, memainkan round pertama hingga tereliminasi 12 tim. Lalu sisanya 13 tim bermain, katakan 6 tim melawan 6 yang lainnya, hingga meninggalkan 7 tim dalam turnamen ( 18 pertandingan telah berlangsung ). Pada round selanjutnya, 7 tim yang tersisa, 3 diantaranya tereliminasi ( 21 game telah berlangsung ). 4 tim yang tersisa bermain hingga menyisakan 2 tim yang bermain pada putaran final. Didapatlah juaranya!! Final game ini merupakan game ke-24 dalam kejuaraan.

Banyak sekali cara yang lebih sederhana untuk memecahkan masalah yang satu ini, yang kebanyakan orang tidak melihat secara alami, yaitu dengan hanya fokus pada tim yang kalah saja dan tidak pada pemenangnya. Kita tanya saja siswa "Berapa banyak tim yang kalah dalam turnamen tersebut?" ,Jawaban yang simpel pasti 24 kan?. Lalu, "Berapa banyak game yang harus dimainkan untuk mendapat 24 tim yang kalah?"  Tentu 24 tim. So, kamu sudah dapat jawabannya. Simple kan?

Sekarang "majority-solvers" akan bertanya pada dirinya "Kenapa saya ga berfikir seperti itu ya?" , Jawabannya adalah hal ini bertentangan dengan jenis pelatihan dan pengalaman yang kami miliki. Membuat anak-anak menyadari strategi dari melihat masalah dari cara pandang yang berbeda terkadang memiliki manfaat yang baik juga, seperti kasus yang di atas. One never knows which strategy will work; just try one and see!



Referensi:
Math Wonders to Inspire Teachers and Students