Jumat, 05 April 2013

Resensi Film Architecture 101

Judul                     : Architecture 101
Genre                   : Drama
Penulis                 : Lee Yong Joo, Kim Ji-Hye
Sutradara            : Lee Yong Joo
Produser             : Kim Kyun Hee
Tanggal Rilis        : 22 Maret 2012
Durasi                   : 118 menit
Distributor          : Lotte Entertainment
Pemain                 : Uhm Tae Woong (Seung-Min dewasa), Han Ga In (Seo Yeon dewasa) , Bae Suzy (Seo Yeon remaja), Lee Je Hoon (Seung-Min remaja), Yoo Yeon Seok (Hyung Jae Uk), Jo Jung Suk ( Nap Tteuk )

Architecture 101 adalah sebuah film berdurasi 118 menit yang ditulis sekaligus disutradarai oleh Lee Yong Joo. Secara sepintas, film ini bercerita tentang kisah cinta pertama dua orang remaja universitas namun terlambat untuk diungkapkan. Hingga akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali dengan perasaan cinta yang berbeda saat mereka remaja. Dengan kata lain, film ber-genre drama ini membawa kita pada dua masa, yaitu pada masa sekarang dan masa lalu.
Seung-min (Uhm Tae Woong) seorang arsitek, mendapat seorang tamu tak diduga di kantornya, seorang wanita yang ternyata adalah Seo Yeon (Han Ga In), teman lamanya di tahun pertama universitas. Seo Yeon mengunjungi Seungmin dengan tujuan untuk meminta lelaki itu membantunya membangun sebuah rumah di Pulau Jeju untuk ayahnya yang sedang sakit. Dia berharap jika ayahnya sembuh nanti, dia bisa melanjutkan perawatannya di rumah barunya nanti.
Lima belas tahun silam, Lee Seung-Min (Lee Je Hon), seorang mahasiswa memiliki cinta pertama pada mahasiswa baru di kelas Introduction of Architecture, Yang Seo Yeon (Bae Suzy). Ada pun tujuan Seo Yeon mengikuti kelas arsitek adalah untuk mendekati lelaki terpopuler di klubnya bernama Hyung Jae Uk (Yoo Yeon Seok), yang juga merupakan teman Seung-Min. Tak peduli dengan itu, Seung-Min terus mengikuti gadis cantik itu sehingga pada akhirnya mereka memiliki hubungan pertemanan yang sangat dekat. Berawal dengan berkenalan lebih dalam, mengerjakan tugas bersama, sampai akhirnya Seung Min jatuh cinta kepada Seo Yeon. Saat sudah menjadi arsitek nanti, Seung Min berjanji akan membuatkan rumah untuk Seo Yeon.
Keadaan kacau datang ketika Seo Yeon menanggapi rayuan Hyung Jae Uk dan mengabaikan Seung-Min yang berada di belakangnya. Disamping itu, Jae Uk adalah playboy yang suka meniduri wanita setelah membuatnya mabuk terlebih dahulu. Adegan klimaks pun muncul saat Seung Min berencana membuat kejutan di saat salju turun dan menunggu Seo Yeon di samping rumahnya sampai larut malam. Saat itu pula, Seung Min melihat Seo Yeon diantarkan pulang oleh Jae Uk dalam keadaan mabuk dan keduanya masuk ke dalam rumah Seo Yeon. Seung Min hanya bisa menebak apa yang akan dilakukan Jae-Uk terhadap Seo-Yeon di dalam rumah dalam kondisi mabuk. Mulai saat itulah Seung-Min tak lagi mau bertemu dengan Seo-Yeon.
Rasa kekecewaan yang mendalam membuat perilaku Seung Min pun langsung berubah total terhadap Seo Yeon, seakan-akan menganggapnya sebagai wanita yang pantas mati. Seung Min meminta Seo Yeon untuk menghilang dari hadapannya.
Kembali ke masa sekarang. Rumah di Pulau Jeju pun telah selesai di bangun, Seo Yeon dan Seung Min berbincang-bincang mengenai rumahnya dan saat itulah semua teka-teki masa lalu pun terjawab. Ternyata alasan Seo Yeon mencari Seung Min tak lebih karena penasaran dengan cinta pertamanya itu. Namun sudah terlambat, kisah cinta dua insan ini tak bisa dirajut kembali karena Seung Min terlanjur akan menikah dengan sekertarisnya sendiri, Eun Chae. Setelah mereka menikah, Seung Min memutuskan untuk bekerja di Amerika dan membawa Eun Chae.
Film yang dibuat Lee Yong Joo ini memang tidak lepas dari drama percintaan khas negeri ginseng yang bisa menguras emosi para penonton. Beberapa setting korea jaman dulu dan pemandangan Pulau Jeju yang indah digambarkan pada film ini. Ceritanya begitu dramatis dan menyentuh seakan-akan penonton membayangkan rasanya menjadi sosok Seung Min dan Seo Yeon. Selain itu, adegan kisah cinta digambarkan secara menarik dan utuh tanpa adanya unsur-unsur yang vulgar. Pelajaran yang bisa didapat dari film ini adalah penonton menjadi tahu dampak negative dari bermabuk-mabukan, terutama untuk seorang wanita. Namun, ending yang sedikit menggantung membuat penonton merasa sedikit kecewa dari cerita ini. Kelemahan dari cerita ini yaitu unsur arsitektur yang kurang ditampilkan secara utuh. Hanya beberapa scene yang mempelihatkan proses renovasi dan presentasi yang diperlihatkan. Penulis kurang detail melukiskan peran arsitektur dalam hubungan percintaan mereka . Akan tetapi,  film ini sangat cocok ditonton oleh keluarga dan pasangan anda dan juga sebagai pengisi waktu luang anda.